CINTA
SALSHA DAN IQBAAL
Versi
I
“harapan”
Gadis
itu kembali menangis lirih, bibirnya
tertutup rapat seolah menahan pilu yg sangat dahsyat di dadanya. Ia sangat terluka bukan hanya karena kenyataan bahwa ia sedang terbaring lemah di
ranjang rumah sakit tetapi kenyataan bahwa lelaki yang sangat ia cintai telah pergi
tanpa pernah ia mendengarkan penjelasan dari lelaki itu. Dan
dengan bodoh nya ia masih mencari keberadaan lelaki itu bahkan hingga ia tidak
memperdulikan lagi kesehatannya semua hanya karena sebuah harapan. Memori
tentang kisah cintanya dahulu kembali berputar di kepalanya bagaikan rol film
yang memutarkan cerita cinta pertamanya.
.....
Salsha, nama gadis itu salsha. Gadis yang cantik, lemah lembut, baik
hati, dan solehah. Gadis yang merupakan idaman dari semua lelaki
di sekolahnya. Salsha juga gadis yang
sangat cerdas, jadi tidak mengherankan
mengapa ia dijuluki QUEEN di Garuda
Internasional High School. Begitu banyak lelaki yang mencoba mendekatinya,
memberikan sejuta perhatian hanya untuk dapat di liat oleh sang pujaan hati
idola sekolah namun sayang hati salsha telah terikat dengan seorang lelaki
tampan yang juga merupakan idola di sekolahnya.
Iqbaal, seorang lelaki idaman dengan paras yang tampan, senyum memikat,
tubuh atlet, cerdas, baik dan yang selalu menjadi kebanggaan salsha karena dia
juga soleh.
Iqbaal
dan salsha pertama bertemu di mushollah sekolah, hari itu ketika ingin melaksanakan sholat ashar
mereka bertemu pandang. Hanya dari
pandangan salsha bisa begitu jatuh cinta pada sosok Iqbaal yang menurutnya
berbeda dari lelaki lain yang mengejar-ngejar dirinya. Bagaimana tidak ketika
anak lain sedang menghabiskan waktu mereka dengan bermain, berpendapat gurau, makan d kantin atau nongkrong tidak jelas, Iqbaal
malah disini dan sholat.
Sejak
pertemuan mereka itu, salsha selalu mencari
informasi tentang Iqbaal. Hingga suatu hari tanpa sengaja salsha yang memang
sekretaris osis harus rapat dengan semua ketua bidang ekskul di
sekolahnya. Dia kembali bertemu tatap
dengan Iqbaal, dimana Iqbaal merupakan
ketua ekskul rahim.
Dari
hari ke hari salsha dan Iqbaal semakin dekat,
mereka selalu bersama. Hingga
tumbuh lah benih cinta di hati Iqbaal dan pada saat malam ulang tahun salsha ia
memberatkan diri menembak salsha untuk menjadi kekasihnya, dan salsha langsung menerimanya.
Setahun
sudah hubungan mereka, tapi mereka
masing tampak mesra bahkan semakin mesra.
Sebulan lagi ujian nasional,
pasangan muda itu memutuskan untuk fokus belajar untuk menghadapi ujian
nasional. Mereka tidak saling
berkomunikasi lagi. Hubungan mereka semakin berjarak hingga akhirnya setelah
selesai ujian, salsha mencoba mencari
tahu keberadaan kekasihnya itu namun hasilnya nihil. Iqbaal tidak pernah lagi
datang ke sekolah bahkan handphonenya pun tidak bisa di hubungi. Salsha sangat cemas dengan keadaan Iqbaal,
apalagi ketika ia bertanya pada semua teman-temannya Iqbaal baik itu teman
kelas ataupun satu eskulnya mereka semua tidak tahu keberadaan Iqbaal. Ia
memutuskan untuk pergi ke rumah Iqbaal.
Dengan
mobil minicopernya, dia membela jalanan jakarta yang ramai menuju rumah kekasihnya.
Langit mendung sore itu bagaikan memberikan pertanda bahwa akan ada kesedihan
setelah ini.
Mobil
salsha telah memasuki kawasan perumahan elit itu, rumah mewah berjejer rapi dan bersih.
Walaupun salsha termasuk orang yang kaya tapi dia selalu merasa keluarga Iqbaal lebih kaya daripada keluarganya. Mobil
itu kemudian berhenti di depan sebuah rumah mewah dengan pagar besi hitam yang
menjulang tinggi. Dengan langkah cepat salsha menekan bel yang terdapat di tepi
pagar itu. Beberapa kaki ia tekan namun
tidak ada tanda-tanda jika ada seseorang yang akan membukakannya pintu itu.
Hatinya semakin gelisah.
“IQBAAL...
IQBAAL... IQBAAL “ teriak salsha.
“maaf
neng cari siapa yah? “ tanya seseorang di belakang salsha.
“saya
cari teman saya pak, Iqbaal. “
“oh
non ini temannya den Iqbaal yah? “
“i.
i.. Iya pak. Saya teman satu sekolahnya
Iqbaal pak. Oh iya Iqbaal kemana
yah, seperti rumahnya sepi? “
“oh
den Iqbaal sudah pindah non, tiga hari yang lalu saya liat mereka memasukkan
barang-barang ke mobil. Pas saya tanya
mau kemana. Ayahnya den Iqbaal bilang
mereka akan pindah ke luar negeri. “ kata satpam itu lalu pergi
Salsha
sangat kanget mendengar penjelasan dari satpam itu, dia tidak percaya jika Iqbaal meninggalkan
dia tanpa pernah pamit kepadanya. Salsha
hanya mampu menangis, perlahan – lahan
tubuh lemah, kakinya seperti tidak punya
kekuatan untuk menopang tubuhnya lagi. Dengan langkah lemah dia kembali menaiki
mobilnya. Salsha sangat kecewa akan apa yng ia dengarkan tadi. Iqbaal pergi tanpa
pamit.
Hujan
pun turun bagikan mengerti kesedihan salsha.
Mobil salsha belum beranjak dari depan rumah Iqbaal. Dia masih setia dengan tangisan kecewanya.
“kamu
jahat Iqbaal, kamu bilang kita akan selalu bersama tapi sekarang kamu tinggalin
aku tanpa pamit. “
Tangisan
salsha sore itu menjadi tangisan terakhirnya. Semalaman ia menangis di mobil
yang masih terparkir di depan rumah kekasihnya itu. Dia meluapkan semua kesedihannya malam itu.
....
Entah
mengapa kenangan itu masih mampu membuatnya menangis. Padahal sudah 2 tahun berlalu. Kini salsha sangat
merindukan sosok lelaki itu. Iqbaal.
Sejak 2 tahun lalu salsha selalu mencoba mencari tahu keberadaan Iqbaal namun
sayang dia bagaikan hilang di telan bumi.
Iqbaal hilang tanpa jejak. Bahkan nomernya tidak pernah aktif.
Salsha
duduk sari pembaringannya,ia meraih handphonenya. entah mengapa ia ingin
mencoba menghubungi Iqbaal lagi.
Walaupun ia tahu nomor itu tidak akan aktif lagi.
Percobaan
pertama tidak aktif, kedua masih
sama, ketika, keempat masih sama. Namun keajaiban terjadi ketika percobaan ke
lima, nomor itu kembali aktif.
“halo,
salsha. Apa kabar? “salsha tidak mampu berkata-kata. Lidahnya keluh. Dia sangat terkejut mendengar suara yang
sangat ia rindukan.
“h.
h. Halo... “
“hay
sayang. “
“h.
h halo.... “
“salsha
apa kamu bisa mendengar aku, kamu kenapa
sayang? “
“Iqbaal....kamu
benar Iqbaal kan? Ini benar suara kamu kan? “
“iya
ini aku, Iqbaal. Pacar salshabilla adriani” salsha dapat
merasakan senyum Iqbaal merekah.
“k
kkk kkamu.. Tapi tidak mungkin Iqbaal sudah pergi ke luar negeri.. Hiks hiks”
salsha kembali menagis
“iya
aku kembali untuk mu”.
Sebuah
tangan mendekat tubuh lemah salsha. Orang
itu Iqbaal, tangan yang mendekap salsha itu milik Iqbaal. Salsha tidak mampu berkata-kata. Tubuhnya terkejut sehingga ia tak mampu
bergerak lagi. Dia hanya butuh delapan
ini, salsha bahkan tak berani membuka
matanya. Dia takut ketika ia membuka
mata dan semua ini akan hilang.
“walau
ini hanya mimpi, aku tidak ingin bangun
segera. Aku ingin menikmati mimpi ini
terus” kata salsha bahagia
“ini
bukan mimpi, bukalah mata mu. Aku tidak akan menghilang.”
Dengan
perlahan salsha membuka matanya. Benar
dia adalah Iqbaal. Dan ini nyata, salsha
tidak mampu menahan air mata bahagianya lagi. Iqbaal takkan sanggup melihat air
mata wanita yang sangat ia cintai itu.
“jangan
menangis, aku akan terluka melihat air
mata mu”
“kenapa
kamu pergi tanpa pernah pamit?
“aku
tidak akan sanggup mengucapkan kata pamit padamu, aku yakin akan kembali makanya aku tidak
pernah memberitahu mu
“tapi
apa kamu tahu betapa aku sangat menderita karena kepergian mu? Aku sangat sengsara?
Aku bertanya-tanya alasan kamu pergi?
“aku
pergi untuk kembali. Kamu ingat ucapan
kamu sebelum kita berpisah dulu? Kamu bilang kamu hanya ingin menikah dengan
seseorang yang sukses. Agar kamu tidak
perlu bekerja dan tetap tinggal di rumah dan mengurus anak-anak mu. Aku ingin
menjadi seseorang itu, imam yang mampu
membahagiakan mu. Itu yg aku usahakan
selama 2 tahun ini. Sekarang aku adalah pemilik
dari berbagai perusahaan sukses bahkan rumah sakit ini.
“apa, kamu pemilik rumah sakit ini?
“iya,
dan kamu adalah calon istri dari pemilik rumah sakit ini. Kamu maukan menikah
dengan ku dan menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak kita nanti?
“iya
aku mau..
Salsha
dan Iqbaal pun kembali bersama dan menjadi keluarga yg bahagia, mereka memiliki seorang putri yang di beri
nama Nur Rahma Kasim.
TAMAT